Kalian liat gambar diatas, betapa megahnya Candi ini. Kalian tau ini adalah candi Sukuh ini terletak di lereng Gunung lawu, di Dukuh Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Desa tersebut terletak berjarak 36 Kilometer dari kota Surakarta dan 20 Kilometer jika dari kabupaten Karanganyar. Situs ini merupakan situs sejarah yang dilestarikan oleh pemerintah sebagai Cagar Budaya wilayah Kabupaten Karanganyar. Situs prasejarah ini dibangun pada masa akhir kerajaan Majapahit di abad ke-15. Tujuan utama dibangunnya candi ini sebagai tempat acara Ruwatan (Pemujaan) pada keyakinan umat hindu pada jaman dulu.
Situs candi Sukuh ini pertama kali di laporkan oleh pemerintahan Britania Raya di tanah jawa pada tahun 1815. Thomas Stanford Rafless mengutus Johnson sebagai Residen Surakarta untuk mengumpulkan data di situs tersebut untuk menulis bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, terdapat arkeolog Belanda bernama Van der Vlis melakukan penelitian di situs candi sukuh pada tahun 1842. Setelah adanya peneitian tersebut, dilakukan pemugaran pertama pada tahun 1928 hingga 2016.
Bentuk bangunan candi Sukuh berbeda dengan candi Prambanan maupun Borobudur, karena bentuk keseluruhan bangunannya menyeupai pemujaan di suku Maya, Meksiko. Selain struktur bangunannya menyerupai pula bentuk Piramida di Mesir. Dari hasil penelitian arkeolog dari Belanda W.F. Stutterheim pada tahun 1930 menjelaskan tiga argumen.
- Berdasarkan dari struktur pahatannya, bukan tukang batu, melainkan tukang kayu yang bukan pemahat wilayah Keraton Surakarta.
- Berdasarkan hasil yang terlihat, pembuatan dilakukan secara tergesa-gesa sehingga hasil pahatannya terlihat kurang rapi dan tidak halus.
- Pada zaman itu keadaan politik kerajaan Majapahit diambang kehancuran, sehingga tidak memungkinkan membuat candi yang megah dan besar.
Kedua gambar tersebut terlihat hampir sama kan antara candi sukuh dan pemujaan suku Maya. Jika memasuki wilayah candi Sukuh, maka akan terlihat pintu utama, lalu memasuki gapura yang berbentuk trapesium dan memiliki atap diatasnya. Setelah masuk terdapat 3 halaman teras, yaitu:
- Gapura candi Sukuh (Sengkala mamet),
- Penjaga pintu (Dwarapala) namun sudah rusak.
- Relief dari Sadewa bersama pengiringnya, relief Dewi Durga yang menjelma raksasa jahat. Relief Sadewa bersama punakawan berhadapan dengan Tambrapetra. Relief Sadewa bercengkrama dengan Tambrapetra dan putrinya, serta relief adu kekuatan Bima dengan raksasa. Selain relief, juga terdapat prasasti, patung garuda dan sebagainya.
Namun yang menjadi perhatian adalah candi sukuh ada yang menyebut sebagai candi porno, mengapa?. Hal ini karena terdapat beberapa patung yang erotis, yaitu patung pria yang tanpa busana, serta patung organ vital pria dan wanita seperti gambar diatas. Makna dari patung organ vital manusia sebagai lambang kesuburan manusia di muka bumi. Selain terdapat hal diatas, terdapat pula bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang dan terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian. Hingga sekarang candi Sukuh masih digunakan oleh umat hindu dalam melakukan pemujaan.
Menarik bukan pembahasan diatas, semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian yaa, terimakasihhh 😁😁
Tidak ada komentar:
Posting Komentar